Mungkin sebagian besar masyarakat masih awam dengan binatang yang satu ini. Linsang atau yang biasa disebut Berang-berang, merupakan predator ikan yang paling "bandel" dan paling "cerdas", di danau, sungai maupun di area persawahan. Umumnya kolam-kolam ikan yang lokasinya berdekatan dengan sungai, menjadi target utama linsang.
Ada banyak nama untuk linsang di Indonesia. Sebagian orang menyebutnya berang-berang. Orang Sunda menamainya sero. Nama daerah lainnya adalah : wergul, linsang, rinsang, welingsang (Jawa); silo-silo, simung, dengen (Sumatera); garangan (Berau, Kalimantan); rengan (Kutai, Kalimantan); dongen (Ngaju, Dayak); ambrang, anjing air, barang-barang "(Melayu).
Secara ilmiah linsang termasuk binatang menyusui, kelas Mammalia, dari famili Mustelidae. Ada banyak jenis/spesies yang ditemukan di indonesia. Semuanya potensial sebagai predator ikan.

Linsang yang diperjualbelikan rata-rata dibandrol dengan harga yang cukup terjangkau bahkan termasuk murah untuk harga binatang yang dilindungi ini, antara 250.000 hingga 500.000 rupiah, dan baru berusia 1-2 bulan. Tak sedikit Linsang yang mati sia-sia ditangan si penjual ataupun adopter yang masih hijau tentang binatang yang unik ini. Tak heran, karena tingkat ketergantungan Linsang terhadap induknya tergolong cukup tinggi ketika usia-usia tersebut. Malah repotnya bisa melebihi merawat bayi manusia.

Sosialisasi kecil-kecilan memang sudah sering dilakukan oleh komunitas pecinta linsang. Namun tanpa campur tangan pemerintah untuk melindungi hewan yang terancam langka ini, akan susah melihat lingkup sosialisasi yang sangat terbatas.